Perti Untirta Serang Mengadakan sosialisasi Terkait Konflik Tenaga Kerja Asing

CILEGON – BantenOnlineNews.Com Kemendikbud Ristek melalui Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Agung Tirtayasa tenagh menggarap riset tentang model pencegahan konflik tenaga kerja asing dengan warga lokal di Banten sebagai upaya mencari alternatif kebijakan yang terbaik.

Hal itu disampaikan Anis Fuad selaku peneliti kepada awak media saat ditemui pada Focus Group Discussion yang membahas penelitiannya di Hotel Aston Kota Cilegon.

“Model pencegahan tenaga kerja asing dan tenaga kerja lokal di Provinsi Banten khususnya di tiga tempat, Kabupaten Serang, Kota Cilegon, dan Kabupaten Lebak. Karena (penelitian) itu dasarnya memang dari fenomena selama 10 tahun ini tentang tenaga kerja dengan masyarakat sering terjadi,” jelasnya.

Lanjut Anis, penelitian yang dilaksanakan selama tiga tahun ini diharapkan mampu menemukan model rancangan preventif yang sesuai untuk meminimalisir terjadinya konflik tenaga kerja asing dengan tenaga kerja lokal dan masyarakat sekitar.

Selain itu, menurut Anis, penelitian ini juga akan memberikan pemahaman kepada pemerintah tentang potret permasalahan yang terjadi di lapangan dan memberikan bahan evaluasi dan saran kebijakan alternatif yang tepat kepada pemerintah dan stakeholder terkait.

“Tadi dieksplore, ini permasalahan-permasalahan di bawah itu kan muncul tuh banyak seperti itu. Nah ini harus menjadi bahan evaluasi pemerintah pusat, bahwa kebijakan-kebijakan yang sentralistis ini ternyata melahirkan masalah-masalah baru yang terjadi di lapangan,” papar Anis.

Anis Fuad menilai peran pemerintah daerah terkait kebijakan tentang tenaga kerja asing itu dibatasi hanya sebatas pengawasan saja. Hal ini disebabkan karena proses pengambilan kebijakan langsung diambil alih oleh pusat.

“Karena memang sentralisasi, kebijakan Tenaga Kerja Asing itu itu ada di (pemerintah) pusat sehingga tugas provinsi dan derah itu dibatasi cuma pengawasan aja sedangkan di kabupaten kota malah tidak punya wewenang apa pun,” katanya.

Namun, menurut Anis, di beberapa kota, peneliti menemukan pola pencegahan berbasis multikulturalisme seperti Kota Cilegon yang menyelenggarakan Cilegin Etnic Carnival sebagai sarana dialog kultural antara tenaga kerja asing dan masyarakat lokal.

Untuk diketahui, penelitian yang digarap beberapa peneliti dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa berjudul lengkap, “Membangun Model Pencegahan Konflik antara Tenaga Kerja Asing dengan Warga Lokal dengan Pendekatan Multikulturalisme di Banten (Multiple Case Studies di Kota Cilegon, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Serang.

(Red/Eki/Bay)

Coba Komentar Nih

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© 2022 BANTENONLINENEWS.COM - All Rights Reserved. Developed and Designed by Nikikula.com