Cegah Stunting dan Gizi Buruk, KKP dan Komisi IV DPR Bagikan 1000 Paket Ikan Segar di Banten

Serang (14/04). Ikan merupakan salah satu asupan gizi yang kaya protein dan omega 3, sehingga sangat relevan untuk mendukung program prioritas penanganan stunting khususnya berkaitan dengan kecerdasan. Ikan memiliki kandungan gizi yang lengkap, dan memiliki peran penting bagi ibu hamil, 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), perkembangan otak anak-anak dibawah usia dua tahun (Baduta), usia remaja serta lanjut usia.

Angka konsumsi ikan (AKI) nasional terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Angka konsumsi ikan nasional pada tahun 2019 sebesar 54,50 kg/kapita dan meningkat pada tahun 2020 menjadi 56,56 kg/kapita setara ikan utuh segar. Sedangkan AKI nasional tahun 2021 sebesar 55,37 kg/kapita (data sementara). Target pertumbuhan konsumsi ikan nasional pada periode 2020 – 2024 sebesar 2,43% per tahun dengan target konsumsi ikan pada tahun 2024 sebesar 62,05 kg/kapita setara ikan utuh segar.

Walaupun secara nasional angka konsumsi ikan terus meningkat dari tahun ke tahun, namun tingkat konsumsi ikan tersebut tidak merata di semua wilayah di Indonesia, baik provinsi maupun antar kabupaten/kota. Berdasarkan data BPS, diolah Ditjen PDSPKP KKP (2021), angka konsumsi ikan Provinsi Banten pada tahun 2019 sebesar 42,94 kg/kapita dan menurun pada tahun 2020 menjadi 41,29 kg/kapita setara ikan utuh segar. Sedangkan AKI Provinsi Banten tahun 2021 sebesar 41,74 kg/kapita, dibawah capaian AKI Nasional (55,37 kg/kapita (data sementara).

Pada hari Kamis tanggal 14 April 2022, KKP bersama Komisi IV DPR RI melaksanakan kegiatan Safari Gemarikan di Aula PPN Karangantu yang dihadiri oleh perwakilan Anggota Komisi IV DPR Hj. Nuraeni, S.Sos., M.Si., Pembina Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan Ahli Utama KKP, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten, Kepala PPN Karangantu, serta perwakilan masyarakat penerima paket Gemarikan.

Berita Lain:  Penuhi Aspirasi Masyarakat, Puskesmas Jiput Buka Layanan Vaksin di Malam Hari

“Kegiatan Safari Gemarikan di Kota Serang dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 13-14 April 2022. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam mengajak masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan sekaligus menyerap produk perikanan yang dihasilkan oleh pembududaya di daerah setempat, yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat”, terang Innes Rahmania, Pembina Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan Ahli Utama KKP.

Pada kesempatan tersebut, Innes Rahmania melaporkan pada kegiatan perluasan Safari Gemarikan di Kota Serang, KKP bersama mitra kerja Komisi IV DPR RI akan membagikan 1000 Paket Gemarikan berupa ikan segar yang terdiri dari ikan bandeng, ikan nila dan ikan bawal, yang diperoleh dari pembudidaya setempat, serta materi edukasi kepada masyarakat tentang manfaat mengkonsumsi ikan bagi kesehatan. Paket Gemarikan ini diserahkan secara simbolis di Aula PPN Karangantu, untuk kemudian didisitribusikan kepada masyarakat di Kota Serang dan Kota Cilegon.

Acara dilakukan secara singkat, mengacu pada protokol kesehatan dengan rangkaian kegiatan penyerahan Paket Gemarikan berisi ikan segar secara simbolis kepada 10 orang wakil penerima dan sambutan singkat dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten, Pejabat Fungsional KKP dan arahan singkat dari Tenaga Ahli DPR RI mewakili Anggota Komisi IV DPR.

Kepala PPN Karangantu, Asep Saepulloh mengucapkan terima kasih atas sinergi Ditjen PDSPKP dan dukungan Pemda Banten sehingga Safari Gemarikan dapat dilaksanakan setiap tahun di Serang. Hal serupa juga diutarakan Kasi Bina Mutu dan Diversifikasi mewakili Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten, yang menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepedulian KKP dan Komisi IV DPR pada warga Banten dalam mengatasi masalah stunting dan gizi buruk.

Berita Lain:  Camat Cibeber Apresiasi Kemeriahan Peringatan Isra Mi'raj Masyarakat Ciputri

Dalam arahannya, Hj. Nuraeni, S.Sos., M.Si., Anggota Komisi IV DPR RI yang diwakili oleh Tenaga Ahli DPR RI menyampaikan keprihatinannya karena Banten termasuk salah satu dari 12 lokus prioritas penangangan stunting nasional. “Penurunan stunting di Banten menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Semoga melalui kegiatan ini dapat membantu percepatan penurunan angka stunting di Banten”, ujar Fery Fairuz.

Sebagaimana diketahui bersama, Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi di masyarakat. Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Biro Pusat Statistik (BPS) dengan dukungan Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia tahun 2021, anak balita yang mengalami kekurangan gizi (wasted) sebanyak 7,1%, kurus (underweight) 17%, dan pertumbuhan stunting/kerdil 24,4%.

Sebagian besar dari 34 provinsi menunjukkan penurunan dibandingkan tahun 2019, hanya 5 provinsi yang mengalami peningkatan, salah satunya adalah Banten. Menurut sumber data yang sama, angka prevalensi stunting di Provinsi Banten tahun 2019 sebesar 24,1 persen meningkat menjadi 24,5 persen tahun 2021. Permasalahan gizi ini tentunya berpotensi menurunkan kualitas hidup dan produktivitas masyarakat.

© 2022 BANTENONLINENEWS.COM - All Rights Reserved. Developed and Designed by Nikikula.com