Mengenal CSTO, Sekutu Rusia yang Saingi NATO

Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina kian memanas. Salah satu alasan Putin melakukan invasi ke ukraina adalah soal ukraina yang ingin bergabung dengan NATO, sebuah aliansi militer yg dibentuk oleh negara-negara eropa salah satunya Amerika.

Putin juga menyatakan, selama ini Rusia tidak merasa aman bahkan hidup dalam ancaman dari Ukraina dan mlarang Ukraina sebagai pecahan unisovist untuk bergabung dengan NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) lantaran jelas akan mengancam posisi Rusia.  Namun, di satusisi, ruzia juga sebenanryamemiliki aliansi militer ssperri NATO, aliansi itu bernama CSTO.

Untuk tahu lebih dalam apa itu CSTO, simak berikut ini:

Organisasi Traktat Keamanan Kolektif atau Collective Security Treaty Organization yang disingkat CSTO adalah sebuah aliansi militer antar-pemerintahan. CSTO ini dibentuk pada tahun 1992 lalu, mencakup negara-negara pecahan-Soviet seperti Rusia, Belarus, Armenia, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, dan Uzbekistan.

Seluruh negara anggota CSTO berpandangan bahwa negara yang melakukan agresi ke salah satu negara anggota CSTO, berarti akan menghadapi CSTO dan dipandang melakukan agresi kepada semua negara anggota CSTO.

Tujuannya mirip dengan NATO, melindungi negara anggota satu kawasan yang mendapat agresi dari negara lain. Banyak juga yang menganggap pembentukan CSTO itu untuk menyaingi NATO setelah Pakta Warsawa bentukan Uni Soviet bubar.

Sistem kepemimpinannya, Aliansi ini menggunakan sistem apa yang disebut kepemimoinan ‘bergilir'”, artinya setiap negara anggota akan memimpin kelompok itu secara bergantian setiap tahun. Dalam piagam CSTO, disebutkan negara-negara yang tergabung tidak boleh bergabung dengan aliansi militer lain.

Selain itu, semua negara CSTO juga harus menjauhkan diri dari ancaman kekerasan. Oleh sebab itu, setiap tahun CSTO mengadakan latihan komando militer. Sehingga, negara-negara CSTO memiliki kesempatan untuk meningkatkan kerjasama antar organisasi. Latihan terbesar CSTO diadakan di Rusia Selatan dan Asia Tengah pada tahun 2011, terdiri dari lebih dari 10.000 tentara dan 70 pesawat tempur.

Berita Lain:  Kunjungi Korban Puting Beliung, Hj Nuraeni Disambut Warga dengan Antusias

© 2022 BANTENONLINENEWS.COM - All Rights Reserved. Developed and Designed by Nikikula.com