CILEGON – BantenOnlineNews.Com
Caleg partai Demokrat .Rufaji Jahuri menyoroti perihal curat marutnya PPDB di kota cilegon yang kurang kondusif adanya sekolahan yang kurang maksimal dalam proses penerima pendaftaran Didik Baru yang kurang pantauan dari dinas pendidikan , dari Caleg partai Demokrat Rufaji jahuri angkat bicara namanya pemberitaan yah anggap aja kafilah berlalu , yang terpenting anak – anak kita bisa menikmati pendidikan pada 22 juli 2023 .
Menyikapi walaupun ada dana sekian yang di pungut salah satu di sekolahan itu adalah dari bumbu birokrasi pendidikan jadi kita tidak harus menyikapi masalah itu karna nanti anak – anak kita akan terserang mentalnya dan terpengaruh” ah!! kamu masuk nya pakai uang” kata rufaji .
Lanjut Rufaji , itu biarkan peraturan pemerintah harus di rubah sedikit kalau bicara zonasi pada dasarnya kecamatan purwakarta contoh sekolah ( SMAN 2) orang kebon dalem tidak bisa padahal masih kecamatan purwakarta tidak bisa masuk kesitu tapi orang gerogol bisa masuk ke sekolah (SMAN 2) .
Sedangkan yang dari gunung batu bisa masuk ke Sekolah ( SMAN 2) padahal beda kecamatan kenapa zonasinya dekat harusnya itu di sikapi oleh pemerintah kenapa orang purwakarta tidak bisa tetapi dari luar purwakarta bisa masuk Smanda ( SMAN 2) .
Seharusnya bikin seadil mungkin agar yang berdomisili kecamatan itu yang seharusnya di prioritaskan , agar tidak tumbang tindih di pendidikan kenapa tidak kita pakai sistem domisili memakai kartu keluarga ( KK ) agar kondusif dan zonasi tidak ngacak tapi sesuai kartu keluarga , langkah”, yang harus di tempuh buatlah perda agar zonasi di lampirkan kartu keluarga sehingga Sekolah ( SMAN 2 ) itu ada di kecamatan purwakarta berarti jelas bahwa yang dari kecamatan purwakarta ya harus masuk ke Sekolah (SMAN 2) bebernya Rufaji.
“Harapan senada yang di ungkapkan H.Asnawi Sahid sebagai tokoh cilegon , bahwa sistemnya di kaji lagi oleh pemerintah harus membangun sekolah”, sekecamatan SMA nya SMP nya harus masing”, kecamatan punya satu sehingga kalau zonasi mereka yang menikmati warga sekitar domisili dimana sekolah itu ada jangan di dirikan di perbatasan karna Sekecamatan terus yang dari luar kecamatan masuk merasa di rampok sekolahan kita , agar kita bisa menikmati SMA Negeri di wilayah kita sendiri hususnya purwakarta pungkas H. Asnawi Sahid .
( RED/Sairi)