Pesawat N-250 Gatotkaca, merupakan transportasi penerbangan pertama yang dibuat di Indonesia. Pesawat tersebut dirancang pertama kali pada 1995 dan dipimpin oleh BJ Habibie. Hal tersebut merupakan catatan manis tersendiri untuk Habibie dan Negara Indonesia. Pasalnya, untuk pertama kalinya Indonesia berhasil menciptakan pesawat dengan kecanggihan yang dapat bersaing bahkan lebih baik daripada luar negeri kala itu.
Pesawat N-250 Gatotkaca membutuhkan waktu setengah dasawarsa untuk melengkapi desain awal. N-250 Gatotkaca menjadi satu-satunya pesawat turboprop di dunia yang mengunakan fly by wire dengan memiliki jam terbang 900 jam.
Pesawat yang diproduksi Industri Pesawat Terbang Nusantara (ITPN) yang kini bernama PT Dirgantara indonesia ini memiliki kecepatan terbang maksimal 610 km per jam. Kecepatan ekonomis pada pesawat Gatotkaca N-250 sebesar 555 km per jam menjadi angka yang tertinggi di kelas turboprop 50 penumpang. Sedangkan untuk ketinggian operasinya adalah 25.000 kaki dengan daya jelajah 1.480 km.
Prototipe pesawat N250 untuk pertama kali diterbangkan pada 10 Agustus 1995 oleh pilot penguji Erwin Danuwinata dan co-pilot Sumarwanto dan mengudara di langit Bandung, tepatnya di Bandar Udara Husein Sastranegara. Disaksikan langsung oleh beberapa pejabat negara, terutama Presiden Soeharto. Gemuruh takbir, sorak sorai kebanggan, dan tepuk tangan menggema kala itu. Pesawat tersebut mengudara dengan ketinggaian 1000 kaki selama kurang lebih satu jam.
Tak lama setelah itu, pesawat ini dihentikan produksinya setelah indoemsia mengalami krisis ekonomi pada tahun 1998. IPTN ditutup setelah Presiden Soeharto memutuskan menerima pinjaman lunak dari International Monetary Fund (IMF). Dan IMF memberikan syarat untuk menghentikan proyek pengerjaan pesawat N-250 Gatot Kaca.
Kini, nasib pesawat N-250 Gatotkaca berakhir di musiumkan. Perjalanan terakhir pesawat N250 Gatotkaca mengantarkannya ke Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) Yogyakarta.